Jumat, 21 Oktober 2011
Kecepatan Partikel Neutrino Melebihi Kecepatan Cahaya
Di luar dugaan, sejumlah ilmuwan menyingkap mengenai sebuah partikel kecil (subatomik) yang kecepatannya dikatakan melebihi kecepatan cahaya. Ini akan bisa menjadi dasar baru bagi ilmu fisika modern, karena jelas bertentangan dengan teori relativitas, demikian tulis CNN dalam laporannya Jumat (23/9) lalu.
Kecepatan cahaya yang 299.792 kilometer per detik, telah lama dianggap sebagai batas kecepatan kosmik. Partikel berbentuk neutrino ini dikirim di bawah tanah dari laboratorium di Swiss dan Italia sejarak 730 kilometer, dan sampai kurang dari 1/60 milyar detik jika dibanding dengan kecepatan cahaya apabila dipancarkan dalam jarak sama.
Penelitian tersebut memang merupakan kerja proyek bernama eksperimen Opera, kerjasama antara Lembaga Eropa untuk Riset Nuklir/CERN di Jenewa, Swiss serta Laboratorium Gran Sasso di Italia Tengah.
Kini timbul perdebatan dan persilangan pendapat di kalangan ahli fisika. Ada yang menerima, namun beberapa fisikawan meragukan neutrino dapat mematahkan hukum bahwa tidak ada yang dapat melampaui kecepatan cahaya.
Bagaimana pun, teori relativitas Einstein telah bertahan selama lebih dari satu abad pengujian dan merupakan salah satu elemen kunci dari standar fisika, yang mencoba untuk menjelaskan bagaimana alam semesta bekerja.
"Ini (neutrino) adalah penemuan yang luar biasa kalau benar. Jika peneliti konsisten menunjukkan kebenaran itu maka ini adalah sebentuk revolusi fisika," ujar Professor Neville Harnew, seorang peneliti partikel fisik di Oxford University.
Para ilmuwan sendiri tetap meyakini apa yang mereka lakukan. Kabarnya penelitian ini akan kembali diuji pada suatu laboratorium di Chicago, Amerika Serikat.
Kaca Metalik sebagai Material Baru dan Paling Kuat
Para ilmuwan di California, Amerika Serikat, membuat kaca metalik yang memiliki kombinasi kekuatan dan kekerasan yang lebih hebat daripada materi-materi yang ada saat ini.
Material baru ini punya struktur kimia yang menetralkan kerapuhan kaca dan mempertahankan kekuatan. Kacanya tidak terlalu padat dan lebih ringan daripada baja. Beratnya sebanding dengan berat alumunium atau campuran titanium.
Ilmuwan material dari Lawrence Berkeley National Laboratory Robert O. Ritchie mengatakan kalau material ini mungkin adalah kombinasi terbaik antara kekuatan dan ketahanan. Ritchie mengakui kalau material baru ini bukan yang terkuat. "Tapi kombinasi terbaik antara kekuatan dan kekerasan," kata Ritchie. Artinya, ada materi yang lebih keras, tapi kalah kuat. Ada juga materi yang lebih kuat, tapi kalah keras oleh material ini.
Penelitian terhadap gelas metalik ini sudah beberapa tahun dilakukan oleh peneliti di California Institute of Technology (Caltech). Penelitian dipimpin oleh Marios D. Demetriou.
Pada penelitian yang terdahulu, Demetriou dan timnya melibatkan proses pengkristalan. Akan tetapi pada gelas metalik ini, tidak ada proses pengkristalan, hanya campuran mikro antara paladium, silikon, germanium, dan perak. "Setiap elemen mengkristal secara efektif saat berdiri sendiri. Ketika dicampurkan, material jadi bingung, tidak tahu cara untuk mengkristal. Prosesnya jadi lambat," jelas Ritchie.
Caltech masih akan mencoba resep lain. Saat ini, gelas metalik masih mahal dan sulit dibuat karena mengandung lima jenis metal serta butuh proses pendinginan. Jadi, penggunaan gelas metalik ini dalam produk masih butuh waktu lama. Material seperti ini dapat digunakan untuk pembangunan jembatan, pembuatan perahu, pesawat, serta material untuk mesin industri.
Sumber: Popsci
Karakteristik Cu, Pb dan Sn
Tembaga adalah unsur kimia dengan simbol Cu dengan nomor atom 29, yang diketemukan sebagai bijih tembaga yang masih bersenyawa dengan zat asam, asam belerang atau bersenyawa dengan kedua zat tadi.
Logam ini termasuk logam berat non ferro ( logam dan paduan yang tidak mengandung Fe dan C sebagai unsur dasar ) yang memiliki sifat penghantar listrik dan panas yang tinggi, keuletan yang tinggi dan sifat tahanan korosi yang baik. Sehingga produksi tembaga sebagian besar dipakai sebagai kawat atau bahan untuk menukar panas dalam memanfaatkan hantaran listrik dan panasnya yang baik. Biasanya dipergunakan dalam bentuk paduan, karena dapat dengan mudah membentuk paduan dengan logam – logam lain diantaranya dengan logam Pb dan logam Sn (Van Vliet,et.all.,1984).
Struktur kristal tembaga murni adalah face centered cubic (FCC) seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2 dan memiliki titik leleh 1084,62 oC (WebElements,2009b), pada tabel 2.1 diperlihatkan sifat – sifat fisis mekanik dan sifat panas dari tembaga murni.
Tabel 2.1. Sifat – sifat fisis, mekanik dan panas dari tembaga murni (WebElements,2009b)
Sifat Fisis | Satuan |
Densitas | 8920 kg / m3 |
Sifat Mekanik | |
Kuat Tarik | 200 N / mm2 |
Modulus Elastisitas | 130 GPa |
Brinnel Hardness | 874 MN m-2 |
Sifat Panas | |
Koefisien Ekspansi Thermal | 16,5 x 10-6 K-1 |
Konduktivitas Panas | 400 W / mK |
Timah hitam adalah suatu unsur kimia dengan simbol Pb dengan nomor atom 82 dan juga merupakan salah satu logam berat yang lunak serta mudah dibentuk dan memiliki warna putih kebiru – biruan.
Timah hitam memiliki sifat konduksi listrik dan daya tahan korosi yang baik, tahan juga terhadap zat – zat kimia serta pelindung yang baik terhadap pancaran radioaktif dan peredam yang baik terhadap suara dan getaran. Sebagai bahan konstruksi timah hitam ini tidak begitu diperlukan tetapi sangat penting sebagai unsure paduan. Sebagai unsur paduan boleh dikatakan timbal tidak larut di dalam logam – logam lain melainkan terpisah dalam bentuk bola – bola kecil timbal yang bebas dan bola – bola kecil ini berfungsi sebagai pelumas darurat (Van Vliet,et.all.,1984). Struktur kristal timah hitam murni adalah face centered cubic (FCC) seperti pada gambar 2.4 dan memiliki titik leleh 327,46 oC (WebElements,2009c), pada tabel 2.2 diperlihatkan sifat – sifat fisis mekanik dan sifat panas dari timah hitam murni.
Tabel 2.2. Sifat – sifat fisis, mekanik dan panas dari timah hitam murni (WebElements,2009c) Sifat Fisis | Satuan |
Densitas | 11340 kg / m3 |
Sifat Mekanik | |
Kuat Tarik | 15 N / mm2 |
Modulus Elastisitas | 16 GPa |
Brinnel Hardness | 38,3 MN m-2 |
Sifat Panas | |
Koefisien Ekspansi Thermal | 28,9 x 10-6 K-1 |
Konduktivitas Panas | 35 W / mK |
Timah putih adalah suatu unsur kimia dengan simbol Sn dengan nomor atom 50 dan mempunyai karakteristik fisis yang hampir sama dengan timah hitam yaitu lunak dan mudah ditempa serta memiliki warna putih perak terkadang agak kekuning – kuningan
oleh lapisan oksidasinya.
Dalam jumlah yang besar timah putih dipakai sebagai unsur paduan terutama pada solder (bersama dengan timah hitam) pada zaman modern ini dan di dalam perunggu (Van Vliet,et.all.,1984). Struktur kristal timah putih murni adalah tetragonal seperti pada gambar 2.6 dan memiliki titik leleh 231,93 oC (WebElements,2009c), pada tabel 2.3 diperlihatkan sifat –
sifat fisis mekanik dan sifat panas dari timah hitam murni.
Tabel 2.3. Sifat – sifat fisis, mekanik dan panas dari timah putih murni (WebElements,2009c)
Sifat Fisis | Satuan |
Densitas | 7310 kg / m3 |
Sifat Mekanik | |
Kuat Tarik | 27,59 N / mm2 |
Modulus Elastisitas | 50 GPa |
Brinnel Hardness | 51 MN m-2 |
Sifat Panas | |
Koefisien Ekspansi Thermal | 22 x 10-6 K-1 |
Konduktivitas Panas | 67 W / mK |
Teknologi Nuklir Untuk Diagnosis Kanker
Teknologi nuklir tidak hanya dipakai sebagai pembangkit listrik maupun untuk merakit bom, tetapi bisa juga dimanfaatkan bagi kesehatan. Di RS Kanker Dharmais, diagnosis kanker sudah bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi nuklir.
Mesin terbaru yang sudah akan dioperasikan November mendatang di RS Dharmais ini dinamakan Positron Emision Tomography - CT atau disingkat PET/CT. Dinamakan demikian krena secara prinsip alat ini menggabungkan alat PET dengan Computerized Tomography (CT).
Fungsi PET/CT memang bukan untuk deteksi dini, melainkan untuk menentukan dengan lebih akurat stadium kanker yang akan diobati. Ketika pasien sudah didiagnosis kanker, barulah stadium atau tingkat penyebarannya bisa ditentukan dengan alat berbasis teknologi nuklir ini.
Dengan alat biasa mungkin kankernya cuma stadium II, tapi dengan PET/CT bisa saja lompat ke stadium III karena memang lebih peka.
PET/CT juga tidak dianjurkan bagi pasien kanker yang sudah memasuki stadium terminal atau sudah tidak mungkin disembuhkan. Sesuai fungsinya, alat ini hanya membantu penegakan diagnosis agar pengobatannya bisa lebih efektif sementara yang sudah terminal akan tetap sulit diobati.
Kelebihan lain dari PET/CT ini adalah, scan atau pemindaian tidak perlu dilakukan pada setiap bagian. PET/CT bisa memindai seluruh tubuh (whole body) sehingga risiko terpapar radiasi bisa dikurangi, meski jika dihitung satu persatu radiasi alat ini memang sangat tinggi.
Mesin terbaru yang sudah akan dioperasikan November mendatang di RS Dharmais ini dinamakan Positron Emision Tomography - CT atau disingkat PET/CT. Dinamakan demikian krena secara prinsip alat ini menggabungkan alat PET dengan Computerized Tomography (CT).
Fungsi PET/CT memang bukan untuk deteksi dini, melainkan untuk menentukan dengan lebih akurat stadium kanker yang akan diobati. Ketika pasien sudah didiagnosis kanker, barulah stadium atau tingkat penyebarannya bisa ditentukan dengan alat berbasis teknologi nuklir ini.
Dengan alat biasa mungkin kankernya cuma stadium II, tapi dengan PET/CT bisa saja lompat ke stadium III karena memang lebih peka.
PET/CT juga tidak dianjurkan bagi pasien kanker yang sudah memasuki stadium terminal atau sudah tidak mungkin disembuhkan. Sesuai fungsinya, alat ini hanya membantu penegakan diagnosis agar pengobatannya bisa lebih efektif sementara yang sudah terminal akan tetap sulit diobati.
Kelebihan lain dari PET/CT ini adalah, scan atau pemindaian tidak perlu dilakukan pada setiap bagian. PET/CT bisa memindai seluruh tubuh (whole body) sehingga risiko terpapar radiasi bisa dikurangi, meski jika dihitung satu persatu radiasi alat ini memang sangat tinggi.
Garuda terima pesawat B737 series ke-123
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada Kamis telah menerima pesawat terbaru jenis B737-800NG ke-48 dan sekaligus sebagai pesawat B737 series ke-123 yang dimiliki perseroan.
Direktur Utama GIAA Emirsyah Satar di Jakarta, Kamis mengatakan, pesawat B738-800NG baru ini dilengkapi dengan teknologi "Boeing Sky Interior", yaitu teknologi terbaru dari Boeing pada pola pencahayaannya.
"Para penumpang akan merasakan perbedaan nuansa melalui lampu penerang yang dapat menghasilkan berbagai suasana warna (colour schemes) seperti warna biru angkasa yang lembut, suasana matahari terbenam yang membuat rileks dan suasana matahari terbit," ungkapnya.
Emirsyah menambahkan, sejalan dengan konsep layanan Garuda Indonesia Experience, interior pesawat ini juga ditata dengan sentuhan ke-Indonesiaan, yaitu penggunaan kain bercorak batik pada setiap tempat duduknya serta penggunaan motif bambu (gedek) pada setiap partisi dalam pesawat.
"Pesawat ini merupakan pesawat B-737 series ke-123 yang diterima perseroan hingga saat ini, di mana perseroan pertama kali menggunakan B737 series jenis B737-300 pada tahun 1989 lalu untuk rute domestik dan regional," kata Emir.
Garuda, lanjutnya, saat ini mengoperasikan sebanyak 67 unit B737 series yang terdiri 48 unit B-737-800NG dan 19 unit B737-300/400/500.
Secara bertahap perseroan akan melakukan penggantian B-737 klasik tersebut dengan B737-800NG untuk rute-rute penerbangan domestik dan regional.
"Pengadaan pesawat B737-800NG ini merupakan bagian dari program pengembangan dan revitalisasi armada yang dilaksanakan perseroan dalam rangka memodernisasi armada pesawatnya," pungkasnya.
Direktur Utama GIAA Emirsyah Satar di Jakarta, Kamis mengatakan, pesawat B738-800NG baru ini dilengkapi dengan teknologi "Boeing Sky Interior", yaitu teknologi terbaru dari Boeing pada pola pencahayaannya.
"Para penumpang akan merasakan perbedaan nuansa melalui lampu penerang yang dapat menghasilkan berbagai suasana warna (colour schemes) seperti warna biru angkasa yang lembut, suasana matahari terbenam yang membuat rileks dan suasana matahari terbit," ungkapnya.
Emirsyah menambahkan, sejalan dengan konsep layanan Garuda Indonesia Experience, interior pesawat ini juga ditata dengan sentuhan ke-Indonesiaan, yaitu penggunaan kain bercorak batik pada setiap tempat duduknya serta penggunaan motif bambu (gedek) pada setiap partisi dalam pesawat.
"Pesawat ini merupakan pesawat B-737 series ke-123 yang diterima perseroan hingga saat ini, di mana perseroan pertama kali menggunakan B737 series jenis B737-300 pada tahun 1989 lalu untuk rute domestik dan regional," kata Emir.
Garuda, lanjutnya, saat ini mengoperasikan sebanyak 67 unit B737 series yang terdiri 48 unit B-737-800NG dan 19 unit B737-300/400/500.
Secara bertahap perseroan akan melakukan penggantian B-737 klasik tersebut dengan B737-800NG untuk rute-rute penerbangan domestik dan regional.
"Pengadaan pesawat B737-800NG ini merupakan bagian dari program pengembangan dan revitalisasi armada yang dilaksanakan perseroan dalam rangka memodernisasi armada pesawatnya," pungkasnya.
Menentukan Indeks Miller
Untuk mendiskripsikan perubahan properti dari kristalin material seperti respon material tersebut terhadap proses deformasi maka kita perlu mendiskripsikan dengan bahasa yang universal mengenai:
1. Arah didalam kristal
2. Bidang/irisan atomis (atomic planes) dalam sebuah kristal
Arah dalam latis kristal ditentukan relatif terhadap aksisnya yang didefinisikan oleh unit vektor dari unit sel. Indeks dari arah suatu kristal dituliskan dalam tanda kurung [ ]. Arah dari kristal adalah suatu vektor yang dapat dinyatakan dalam unit vektor a, b dan c. Secara umum indeks dari arah diberikan dalam bentuk [uvw] dimana u, v dan w adalah bilangan bulat yang terkecil. Untuk vektor berarah negatif maka dituliskan dengan menambahkan garis diatas u, v atau w.
Karena irisan dari sebuah kristal merupakan objek dua dimensi, maka garis normal dari bidang irisan tersebut digunakan untuk mendiskripsikan bidang tadi. Miller indeks biasa digunakan untuk menentukan bidang irisan didalam kristal. Satu set bidang yang paralel dengan jarak yang seragam memiliki indeks yang sama. Indeks untuk bidang irisan dituliskan dalam kurung ( ). Biasa dipakai tiga bilangan bulat, h, k dan l sehingga dituliskan (h k l). Jika sebuah bidang sejajar dengan suatu aksis maka indeks untuk aksis ini nilainya 0. Jika arah dari suatu bidang bernilai negatif, maka indeks diberi tanda garis diatasnya. Contoh dari penamaan bidang irisan kristal ditunjukan pada gambar berikut ini.
Langkah mudah untuk memberikan indeks miller dari suatu bidang irisan adalah sebagai berikut:
1. Ambil titik asal (titik 0) dari bidang
2. Tentukan nilai intersep dari setiap aksis (1/h)a, (1/k)b, (1/l)c dari titik asal, contoh jika intersep adalah (1/2)a, (1/3)b, (1/1)c, maka indeks bidang tersebut adalah (2 3 1) seperti gambar dibawah ini.
3. Jika intersep ∞ atau bidang paralel dengan aksis maka indeksnya bernilai nol.
Arti fisis dari Miller indeks adalah indeks ini menyatakan:
1. Orientasi dari bidang atomik melalui harga h, k dan l
2. Jarak antar bidang, yaitu jarank antara bidang yang melewati titik asal dengan bidang berikutnya.
Perbedaan jarak dari dua bidang dicontohkan dengan gamabr dibawah ini, bidang (2 2 2) memiliki jarak antar bidang yang lebih kecil dari bidang (1 1 1).
Jarak dari satu set bidang (hkl)) adalah jarak terpendek dari dua bidang yang berdekatan. Jarak merupakan fungsi dari (hkl), yang secara umum semakin besar harga indeks maka semakin kecil jarak antar bidang tersebut. Untuk latis berbentuk kubik, rumus dari jarak antar bidang hkl (dhkl):
Nilai a adalah latis parameter. Untuk bentuk – bentuk kristal yang lain rumusnya lebih rumit
1. Arah didalam kristal
2. Bidang/irisan atomis (atomic planes) dalam sebuah kristal
Arah dalam latis kristal ditentukan relatif terhadap aksisnya yang didefinisikan oleh unit vektor dari unit sel. Indeks dari arah suatu kristal dituliskan dalam tanda kurung [ ]. Arah dari kristal adalah suatu vektor yang dapat dinyatakan dalam unit vektor a, b dan c. Secara umum indeks dari arah diberikan dalam bentuk [uvw] dimana u, v dan w adalah bilangan bulat yang terkecil. Untuk vektor berarah negatif maka dituliskan dengan menambahkan garis diatas u, v atau w.
Karena irisan dari sebuah kristal merupakan objek dua dimensi, maka garis normal dari bidang irisan tersebut digunakan untuk mendiskripsikan bidang tadi. Miller indeks biasa digunakan untuk menentukan bidang irisan didalam kristal. Satu set bidang yang paralel dengan jarak yang seragam memiliki indeks yang sama. Indeks untuk bidang irisan dituliskan dalam kurung ( ). Biasa dipakai tiga bilangan bulat, h, k dan l sehingga dituliskan (h k l). Jika sebuah bidang sejajar dengan suatu aksis maka indeks untuk aksis ini nilainya 0. Jika arah dari suatu bidang bernilai negatif, maka indeks diberi tanda garis diatasnya. Contoh dari penamaan bidang irisan kristal ditunjukan pada gambar berikut ini.
Langkah mudah untuk memberikan indeks miller dari suatu bidang irisan adalah sebagai berikut:
1. Ambil titik asal (titik 0) dari bidang
2. Tentukan nilai intersep dari setiap aksis (1/h)a, (1/k)b, (1/l)c dari titik asal, contoh jika intersep adalah (1/2)a, (1/3)b, (1/1)c, maka indeks bidang tersebut adalah (2 3 1) seperti gambar dibawah ini.
3. Jika intersep ∞ atau bidang paralel dengan aksis maka indeksnya bernilai nol.
Arti fisis dari Miller indeks adalah indeks ini menyatakan:
1. Orientasi dari bidang atomik melalui harga h, k dan l
2. Jarak antar bidang, yaitu jarank antara bidang yang melewati titik asal dengan bidang berikutnya.
Perbedaan jarak dari dua bidang dicontohkan dengan gamabr dibawah ini, bidang (2 2 2) memiliki jarak antar bidang yang lebih kecil dari bidang (1 1 1).
Jarak dari satu set bidang (hkl)) adalah jarak terpendek dari dua bidang yang berdekatan. Jarak merupakan fungsi dari (hkl), yang secara umum semakin besar harga indeks maka semakin kecil jarak antar bidang tersebut. Untuk latis berbentuk kubik, rumus dari jarak antar bidang hkl (dhkl):
Nilai a adalah latis parameter. Untuk bentuk – bentuk kristal yang lain rumusnya lebih rumit
Langganan:
Postingan (Atom)