Tembaga adalah unsur kimia dengan simbol Cu dengan nomor atom 29, yang diketemukan sebagai bijih tembaga yang masih bersenyawa dengan zat asam, asam belerang atau bersenyawa dengan kedua zat tadi.
Logam ini termasuk logam berat non ferro ( logam dan paduan yang tidak mengandung Fe dan C sebagai unsur dasar ) yang memiliki sifat penghantar listrik dan panas yang tinggi, keuletan yang tinggi dan sifat tahanan korosi yang baik. Sehingga produksi tembaga sebagian besar dipakai sebagai kawat atau bahan untuk menukar panas dalam memanfaatkan hantaran listrik dan panasnya yang baik. Biasanya dipergunakan dalam bentuk paduan, karena dapat dengan mudah membentuk paduan dengan logam – logam lain diantaranya dengan logam Pb dan logam Sn (Van Vliet,et.all.,1984).
Struktur kristal tembaga murni adalah face centered cubic (FCC) seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2 dan memiliki titik leleh 1084,62 oC (WebElements,2009b), pada tabel 2.1 diperlihatkan sifat – sifat fisis mekanik dan sifat panas dari tembaga murni.
Tabel 2.1. Sifat – sifat fisis, mekanik dan panas dari tembaga murni (WebElements,2009b)
Sifat Fisis | Satuan |
Densitas | 8920 kg / m3 |
Sifat Mekanik | |
Kuat Tarik | 200 N / mm2 |
Modulus Elastisitas | 130 GPa |
Brinnel Hardness | 874 MN m-2 |
Sifat Panas | |
Koefisien Ekspansi Thermal | 16,5 x 10-6 K-1 |
Konduktivitas Panas | 400 W / mK |
Timah hitam adalah suatu unsur kimia dengan simbol Pb dengan nomor atom 82 dan juga merupakan salah satu logam berat yang lunak serta mudah dibentuk dan memiliki warna putih kebiru – biruan.
Timah hitam memiliki sifat konduksi listrik dan daya tahan korosi yang baik, tahan juga terhadap zat – zat kimia serta pelindung yang baik terhadap pancaran radioaktif dan peredam yang baik terhadap suara dan getaran. Sebagai bahan konstruksi timah hitam ini tidak begitu diperlukan tetapi sangat penting sebagai unsure paduan. Sebagai unsur paduan boleh dikatakan timbal tidak larut di dalam logam – logam lain melainkan terpisah dalam bentuk bola – bola kecil timbal yang bebas dan bola – bola kecil ini berfungsi sebagai pelumas darurat (Van Vliet,et.all.,1984). Struktur kristal timah hitam murni adalah face centered cubic (FCC) seperti pada gambar 2.4 dan memiliki titik leleh 327,46 oC (WebElements,2009c), pada tabel 2.2 diperlihatkan sifat – sifat fisis mekanik dan sifat panas dari timah hitam murni.
Tabel 2.2. Sifat – sifat fisis, mekanik dan panas dari timah hitam murni (WebElements,2009c) Sifat Fisis | Satuan |
Densitas | 11340 kg / m3 |
Sifat Mekanik | |
Kuat Tarik | 15 N / mm2 |
Modulus Elastisitas | 16 GPa |
Brinnel Hardness | 38,3 MN m-2 |
Sifat Panas | |
Koefisien Ekspansi Thermal | 28,9 x 10-6 K-1 |
Konduktivitas Panas | 35 W / mK |
Timah putih adalah suatu unsur kimia dengan simbol Sn dengan nomor atom 50 dan mempunyai karakteristik fisis yang hampir sama dengan timah hitam yaitu lunak dan mudah ditempa serta memiliki warna putih perak terkadang agak kekuning – kuningan
oleh lapisan oksidasinya.
Dalam jumlah yang besar timah putih dipakai sebagai unsur paduan terutama pada solder (bersama dengan timah hitam) pada zaman modern ini dan di dalam perunggu (Van Vliet,et.all.,1984). Struktur kristal timah putih murni adalah tetragonal seperti pada gambar 2.6 dan memiliki titik leleh 231,93 oC (WebElements,2009c), pada tabel 2.3 diperlihatkan sifat –
sifat fisis mekanik dan sifat panas dari timah hitam murni.
Tabel 2.3. Sifat – sifat fisis, mekanik dan panas dari timah putih murni (WebElements,2009c)
Sifat Fisis | Satuan |
Densitas | 7310 kg / m3 |
Sifat Mekanik | |
Kuat Tarik | 27,59 N / mm2 |
Modulus Elastisitas | 50 GPa |
Brinnel Hardness | 51 MN m-2 |
Sifat Panas | |
Koefisien Ekspansi Thermal | 22 x 10-6 K-1 |
Konduktivitas Panas | 67 W / mK |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar