Teknologi nuklir tidak hanya dipakai sebagai pembangkit listrik maupun untuk merakit bom, tetapi bisa juga dimanfaatkan bagi kesehatan. Di RS Kanker Dharmais, diagnosis kanker sudah bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi nuklir.
Mesin terbaru yang sudah akan dioperasikan November mendatang di RS Dharmais ini dinamakan Positron Emision Tomography - CT atau disingkat PET/CT. Dinamakan demikian krena secara prinsip alat ini menggabungkan alat PET dengan Computerized Tomography (CT).
Fungsi PET/CT memang bukan untuk deteksi dini, melainkan untuk menentukan dengan lebih akurat stadium kanker yang akan diobati. Ketika pasien sudah didiagnosis kanker, barulah stadium atau tingkat penyebarannya bisa ditentukan dengan alat berbasis teknologi nuklir ini.
Dengan alat biasa mungkin kankernya cuma stadium II, tapi dengan PET/CT bisa saja lompat ke stadium III karena memang lebih peka.
PET/CT juga tidak dianjurkan bagi pasien kanker yang sudah memasuki stadium terminal atau sudah tidak mungkin disembuhkan. Sesuai fungsinya, alat ini hanya membantu penegakan diagnosis agar pengobatannya bisa lebih efektif sementara yang sudah terminal akan tetap sulit diobati.
Kelebihan lain dari PET/CT ini adalah, scan atau pemindaian tidak perlu dilakukan pada setiap bagian. PET/CT bisa memindai seluruh tubuh (whole body) sehingga risiko terpapar radiasi bisa dikurangi, meski jika dihitung satu persatu radiasi alat ini memang sangat tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar